Tradisi "Suronan" Desa Sukodono

  • Nov 20, 2023
  • Pemdes Sukodono
  • SENI DAN KEBUDAYAAN

Tradisi Suronan biasa diperingati pada bulan Suro atau hijriyahnya bulan Muharram, tepatnya pada tanggal 7 Suro/ Muharram. Ciri khas yang selalu ada dalam tradisi ini adalah dengan tradisi bubur Suronan. Bubur Suronan adalah bubur yang terbuat dari campuran bubur beras, kelapa, blendung jagung, pisang dan uwi yang dimasak jadi satu dengan lauk pauk telur dadar, tahu dan tempe. 

Peringatan tersebut dilakukan masyarakat Desa Sukodono karena mengenang peristiwa Karbala, yaitu sayyid Hasan dan Husain di masanya. Masyarakat Desa Sukodono menyebutnya dengan baginda Hasan dan Husain. Pada peristiwa tersebut, para pasukan kehabisan makanan ketika perang dan Dewi Salamah berfikir untuk melakukan sesuatu agar pasukan perang mendapatkan makanan. Dengan keadaan tersebut, Dewi Salamah berusaha memasak batu, krikil dan pasir. Namun dengan keajaiban masakan tersebut berubah menjadi bubur dengan lima warna sebagaimana warna bubur Suronan. Inilah asal usul bubur Jawa yang dijadikan makanan tradisi suronan. Hal ini sesuai dengan nilai-nilai Anti Korupsi yaitu Peduli, Mandiri, Tanggung Jawab, Kerja Keras, Sederhana dan Adil.